Related papers
Mahmud Uluwiyah Mojokerto
Yayasan Darul Falah Mojokerto, 2024
Dalam era globalisasi dan teknologi yang berkembang pesat, praktisi bisnis dan profesional di berbagai bidang dihadapkan pada beragam kompleksitas etika. Seiring dengan pertumbuhan perusahaan dan perubahan dinamis dalam pasar global, keputusan-keputusan bisnis seringkali melibatkan pertimbangan moral yang rumit. Demikian pula, dalam profesi seperti kedokteran, hukum, teknik atau ekonomi, para praktisi dituntut untuk menjaga integritas, mengutamakan kepentingan klien atau pasien serta konsumen, dan menghadapi dilema etika yang membingungkan. Buku ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang peran etika dalam bisnis dan profesi, serta membantu pembaca dalam menghadapi tantangan-tantangan moral yang mungkin muncul di sepanjang karier mereka. Dengan menggali prinsip-prinsip etika, studi kasus aktual, dan diskusi mendalam tentang isu-isu kontemporer, diharapkan pembaca akan mendapatkan wawasan yang berharga untuk mengambil keputusan yang beretika dalam konteks yang kompleks dan beragam.
View PDFchevron_right
LAPORAN PRAKTIKUM MENGENAL EKOSISTEM UNEJ 2021
Aldea Anisyafera Novidayanti
View PDFchevron_right
Praktek Kewirausahaan 1 KESUKSESAN BISNI
Dian Wijaya
View PDFchevron_right
MAKALAH KONSEP DASAR AKUNTANSI PERUSAHAAN INDUSTRI
Adelia putri
Adelia Putri, 2021
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah "Pengantar Akuntansi".
View PDFchevron_right
Korelasi Integritas Akhlak Pelaku Ekonomi dengan Kesuksesan Bisnis
wolly mistiar SH. MH
Journal of Law and Economics, 2023
View PDFchevron_right
Proposal Praktik Industri
Dede ahmad t a
Dewasa ini kemajuan pendidikan menjadi tolok ukur keberhasilan suatu bangsa dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa juga upaya dalam meningkatkan IPM masarakat menuju masyarakat yang berkualitas, cerdas dan berkarakter. Perguruan tinggi dalam hal ini ikut andil dalam upaya mewujudkan tujuan negara tersebut. Permasalahan yang ada dewasa ini mengacu kepada kualitas atau mutu pendidikan yang mana berpengaruh terhadaph hasil pendidikan yang diperoleh. Peran mutu ini tidak hanya diterapkan dalam membentuk generasi yang berkualitas saja, tidak hanya dalam pembentukan pakar pendidikan yang berkualitas tetapi juga diterapkan dalam peningkatan mutu suatu produk atau barang. Sosis merupakan salah satu produk yang mana manajemen mutu sangat berpengaruh terhadap kualitas mutu sosis tersebut. Dimulai dari bahan baku yang digunakan, proses pengolahana tauap produksi hingga bagaimana sosis tersebut dikemas dan dipasarkan, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mana faktor-faktor tersebut yang berpengaruh terhadap kualitas atau mutu sosis. Penerapan manajemen mutu ini sangat penting dalam memproduksi sosis guna diperoleh sosis yang berkualitas dan memiliki mutu yang menjanjikan. Sistem standarisasi merupakan suatu penetapan norma mutu, berupa patokan-patokan mutu yang disepakati bersama dengan tujuan untuk menghasilkan produk dengan mutu yang dapat didiskripsikan dan diukur sehingga diperoleh mutu produk yang seragam. Dengan sistem standarisasi mutu pembinaan mutu dalam suatu industri menjadi terarah dan terinci serta dengan jelas siapa yang terlibat dan turut bertanggungjawab (Soekarto, 1990). Oleh sebab itu, perlu adanya sistem standarisasi baik itu dalam hal bahan baku, produksi, maupun pengemasan. Hal ini guna mempertahankan kualitas mutu produk yang berdasarkan proses produksi yang dilaksanakan. Program S-1 khususnya di prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri ini didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan ahli dibidangnya serta tanggap terhadap perubahan dan perkembangan ilmu dan teknologi, khususnya di bidang pengolahan pangan hasil pertanian. Oleh sebab itu perlu adanya pendampingan pendidikan dalam hal teori dan praktek yang dapat menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain itu perlu adanya juga jalinan kerjasama antara pihak penyelenggara pendidikan dengan pihak pelaksana kegiatan dalam hal ini industri ataupun perusahan terkait. Menyikapi hal ini Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri mewadahi mahasiswanya dalam program mata kuliah Praktik Industri yang diharapkan membantu mahasiswa dalam meningkatkan kualitas keahlian dengan menerapkan hasil belajar di kampus dan diterapkan langsung dilapangan dengan cara praktik industri langsung di dunia industri. Mengingat pentingnya hal tersebut, penulis sebagai mahasiswa yang sedang melaksanakan perkuliahan di Prodi Pendidikan Teknologi Agroindustri ini guna menyelesaikan studi dan meningkatkan kemampuan juga kualitasnya serta mengingat pentingnya Manajemen Mutu Sosis Sapi yang diterapkan di PT. Badranaya Putra, Bandung ini penulis mengajukan permohonan kepada pihak PT. Badranaya Putra, Bandung, sehingga bisa melaksanakan praktek industri.
View PDFchevron_right
PRAKTEK KECURANGAN AKUNTANSI DAN KEJAHATAN DALAM PERUSAHAAN: KESENGAJAAN ATAU TERENCANA
Yudi Prawira
View PDFchevron_right
Bab 2 - Keusahawanan : Konsep yang terus berubah
Dr. Amran Awang
Keusahawanan tidak perlu dipertikaikan lagi tentang kepentingannya terhadap kemanusiaan. Ia merupakan punca kepada pertumbuhan ekonomi, pembaharuan sosial dan pembangunan personal. Subjek yang penting ini sangat sesuai untuk diselidiki dengan mendalam, dijadikan tauladan yang penting dan dijadikan bahan perbahasan secara berterusan. Apabila satu subjek – apa-apa subjek – yang mempunyai kepentingan yang mendalam seperti keusahawanan, saya percaya ia berupaya menjadi asas kepada pendidikan yang hebat. Prof. Kevin Hindle, Australian Graduate School of Entrepreneurship, Melbourne
View PDFchevron_right
Relevansi Konsep Dasar Enterpreneurship Muhammad dalam Menghadapi Era Global
Muhammad syafii
Prosiding Seminas Competitive Advantage, 2012
View PDFchevron_right
Konsep dasar dan Teorinya dalam Etika berbisnis maupun Etika Personal
Petra Vitara
Etika atau moral dalam bisnis dibagi menjadi dua yaitu etika personal dan etika perusahaan (Dias & Shah, 2009:113). Etika personal adalah etika yang membimbing untuk menghasilkan keputusan yang tepat, hal ini dijelaskan dengan lima pendekatan, yaitu pendekatan manfaat, hak, keadilan, kebaikan bersama, dan kebajikan. Lima pendekatan ini pada awalnya adalah gagasan dari Markkula Centre for Applied Ethics di Universitas Santa Clara yang akhirnya dipakai dikalangan luas (Dias & Shah, 2009:114). Perusahaan juga dapat menggunakan lima proses ideal menuju pembuatan kebijakan yang bermoral yaitu; mengakui isu moral yang ada, mengumpulkan fakta yang terjadi di lapangan, mengevaluasi tindakan alternatif, bertindak sesuai dengan keputusan yang telah di buat dan yang terakhir adalah merefleksikan keputusan yang telah di buat (Dias & Shah, 2009:115). Moralitas dan Hukum Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Jadi moral adalah tata aturan norma-norma yang bersifat abstrak yang mengatur kehidupan manusia untuk melakukan perbuatan tertentu dan sebagai pengendali yang mengatur manusia untuk menjadi manusia yang baik. Hukum itu merupakan bagian dari pergumulan manusia dalam upayanya mewujudkan rasa aman dan sejahtera. Karena itu hukum ditengarai menjadi sarana utama dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam kelompok masyarakat. Moralitas berasal dari kata dasar ―moral‖ berasal dari kata ―mos‖ yang berarti kebiasaan. Kata ―mores‖ yang berarti kesusilaan, dari ―mos‖, ―mores‖. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain; akhlak budi pekerti; dan susila. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani; bersemangat; bergairah; berdisiplin dan sebagainya. Pengertian etika berbeda dengan etiket. Etiket berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama menusia. Sementara itu etika, berasal dari bahasa Latin, berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama Etiket adalah tata cara dalam masyarakat, sopan dalam memelihara hubungan baik antara sesama manusia. Arti etiket disini sama dengan adat kebiasaan, yaitu sesuatu yang dikenal, diketahui dan diulangulangi serta menjadi kebiasaan dalam masyarakat, berupa kata-kata atau macam-macam bentuk perbuatan manusia dalam berinteraktif dengan manusia lainnya. Agar seseorang dapat diterima oleh kelompok masyarakat tertentu maka ia harus memahami etiket pergaulan berlaku pada masyarakat itu. Untuk memelihara keseimbangan kehidupan pribadi maupun kehidupan bersama (sosial), manusia perlu mengetahui aturan-aturan, nilai-nilai, norma-norma umum, maupun aturan ajaran agamanya. Pelanggaran etika bisa terjadi di mana saja, termasuk dalam dunia bisnis. Untuk meraih keuntungan, masih banyak perusahaan yang melakukan berbagai pelanggaran moral. Praktik curang ini bukan hanya merugikan perusahaan lain, melainkan juga masyarakat dan negara. Praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) tumbuh subur di banyak perusahaan. Pelanggaran etik bisnis di perusahaan memang banyak, tetapi upaya untuk menegakan etik perlu ditegakkan. Contohnya, perusahaan tidak perlu berbuat curang untuk meraih kemenangan. Hubungan yang tidak transparan dapat menimbulkan hubungan istimewa atau kolusi dan memberikan peluang untuk korupsi. Banyak perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran, terutama dalam kinerja keuangan perusahaan karena tidak lagi membudayakan etika bisnis agar orientasi strategik yang dipilih semakin baik. Sementara itu hampir 61.9% dari 21 perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEJ tidak lengkap menyampaikan laporan keuangannya (not avaliable).
View PDFchevron_right